Dandelion Diseberang Ilalang
Lila, apa kabarmu? Masihkah kau berjalan seperti dulu? Memakai jaket coklat itu dan memegang saku celana sebelah kananmu? Masihkah kau dengan rambut klimis sebahu dan kumis tipis diatas bibirmu? Masihkah kau sering memanggil merpati merpati biru? Masihkah? Januari lila, aku sudah dibulan ini lagi. Biarkan aku berbicara kali ini. Meski tanpa kau, meski tanpa spekulasimu, meski tanpa cemberutmu ketikaku berpura pura mengalah. Kemarin, sebelum januari tepat berada dihariku. Aku pergi ketempat kita sering bercengkrama dulu. Seakanku melihatmu. Disana masih ada dandelion kesukaanmu, masih putih seperti biasanya. Sedang apa kau saat itu, pikirku. Aku memetik sebatang dandelion, memejamkan mata dan menghembuskannya ke udara sembari mengingat setahun yg lalu. Ya, setahun lalu lila, setelah malam itu. Setelah kau sambarkan petir ditelingaku, setelah aku benar² menaruh hati ini padamu, setelah kata-kata manismu yg mmbuatku beraurora. "Zayya, kita udahan aja ya..." Seandainya
Komentar
Posting Komentar