Danau Linting, Keajaiban Misterius yang Terancam

Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) masih banyak bahkan terlalu banyak yang belum mendengar apalagi melihat langsung danau ini. Bila Danau Toba sudah begitu mendunia sebagai salah satu keajaiban dunia yang menjadi daaerah tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara, tidak bagi Danau Linting.
Danau Linting masih begitu asing. Maklum, obyek wisata ini hanya memiliki luas sekira 1 hektar terletak di 3 desa, yakni Sibunga-bunga, Durian IV Mbelang dan Gunung Manumpak, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang. (Danau ini memiliki kekhasan karena berada di perbatasan 3 desa di atas).

Danau Linting
Selain itu, pengelolaannya belum maksimal karena belum memiliki tata ruang pengembangan yang profesional dan masih jauh dari dukungan penunjang lainnya seperti, infrastruktur jalan yang masih belum nyaman untuk dilintasi, fasilitas peristirahatan termasuk wadah untuk bercanda ria berkecipak di airnya yang mengandung belerang.


Keajaiban

Tidak ada yang unik dan istimewa ketika sampai di depan jalan menanjak sepanjang sekira 200 meter yang kondisinya, lagi-lagi rusak berat untuk sampai ke Danau Linting. Sepeda motor pun harus pasang gigi satu supaya mampu melintasi jalan menanjak yang rusak tersebut.

Satu-satunya keunikan saat hendak menanjak hanyalah saluran air yang sedikit terasa hangat dengan balutan bau belerang. Saluran tersebut sengaja dibuat untuk tempat pembuangan air bersumber dari Danau Linting yang berada di atasnya yang airnya tak pernah surut.

ketika air danau linting berwarna hijau
Setelah melintas tanjakan dengan hamparan batu berserakan, tiba lah tepat di areal Danau Linting yang menawarkan kebiruan airnya. Uniknya, beberapa orang yang ditanya tentang warna air danau tersebut, ada yang mengatakan biru dan ada pula yang mengatakan hijau. Mungkin ini salah satu keajaiban yang dimiliki Danau Linting sehingga pengunjungnya pun berbeda menilai warna airnya. Warna airnya terkadang berubah warna. Saat menyaksikan dengan posisi horizontal, airnya terlihat berwarna biru dan saat mengintipnya dengan posisi vertikal ke bawah, warnanya seakan menghijau.

ketika air danau linting berwana biru


 Salah satu keajaiban Danau Linting adalah kemisteriusannya yang sampai saat ini belum terungkap. Belum ada satu orang maupun lembaga termasuk pemerintah yang dapat memastikan kedalaman danau yang tepian permukaannya diselimuti gumpalan belerang.

Sisi lain keajaiban Danau Linting, yakni airnya tak pernah kering. Airnya terus bertambah dari mata air yang kata masyarakat setempat terlihat hanya di waktu pagi. Karenanya, salah satu titik tepian danau yang dikeliling batu cadas tersebut dijadikan tempat untuk mengalirkan air keluar bersumber dari kawasan danau.


Terancam

Keindahan Danau Linting dengan keajaibannya merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara khususnya Deliserdang. Aset potensial ini harus dilestarikan agar tidak rusak dan hilang. Pasalnya, keberadaan Danau Linting ini terancam mengecil bahkan bisa hilang ditelan bumi.

Konon menurut orang-orang tua sekitar, luas Danau Linting tidak seperti sekarang ini. Luasnya lebih dari yang sekarang. Pasalnya, Danau Linting ini dikelilingi batu cadas yang hari ke hari turut membesar sehingga kemungkinan menjorok ke dalam danau. Fakta ini turut didukung dengan informasi bahwa bagian bawah danau tersebut membentuk lekukan.

Sehingga orang yang berdiri di tepian danau berjarak sekira 10 meter dari bibir danau sebenarnya masih berdiri di atas air danau akibat membesarnya batu cadas. Dan jika ini benar, maka puluhan atau ratusan tahun ayang akan datang, Danau Linting bisa saja mengecil dan hilang dari bumi Deliserdang

Benar atau tidaknya, pastinya perlu diteliti kembali oleh para pakar-pakar dan tentunya perhatian pemerintah harus terusik dengan adanya ancaman seperti ini. Jangan sampai keajaiban dan keindahan Danau Linting ini rusak apalagi sirna dari bumi Deliserdang.

Sangatlah berdosa kita kepada anak cucu dimasa mendatang yang bakal tidak bisa menyaksikan dan menikmati keindahan alam Danau Linting ini jika salah satu keajaiban dunia ini rusak dan menghilang. •••

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku melihat Tuhan dari wajah seorang Jejaka

Dandelion Diseberang Ilalang

Pendakian Gunung Singgalang