Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

KALAH

Bila waktu telah menuntutku untuk segera beranjak, apa yang harus aku lakukan pada kaki kotor tak terbasuh ini? Bila ego telah memaksaku untuk berteriak, mengapa bibir selalu menjadi sumber masalah. Aku mengerti apa yang diingin hati, namun sulit bagiku untuk memahami molekul ambisi yg menguasai otak. Mengapa gelisah menjadi serentetan mozaik yang membuatku benci? Tak seorangpun paham, kesendirian merupakan wujud kecewa paling mutlak. Menyalahi keputusan, meludahi angan yang terbang mengambang, pura pura buta namun merangkak pelan dengan mata tak berkedip. Pergi...., berusaha lari dari tanggung jawab yang menghantui. Sesungguhnya Aku harus apa? Haruskah aku hanya duduk manis dan berusaha menikmati kopiku. Pura pura lupa, pura pura tidak terjadi apa apa. "Mereka" bilang aku seharusnya tenang, seharusnya hanya mengikuti angin hingga jatuh. Tak perlu pusing memikirkan dari mana angin berhembus. Cukup mengikuti cukup mematuhi... Tapi, "mereka" tidak mengerti. S

Kisah

Perempuan itu, cantik. Rambut hitam, panjang, kemilau. Bodi bagus dengan lesung pipit yang menawan. Tertawa manja bersama pria-pria luar biasa. Merangkul dengan mesra, bersenda gurau. Siapa dia? Berlagak bagai sang putri dengan sepatu kacanya.... Namun tetap terlihat sama saja, seperti perempuan lainnya.  Diseberang meja. Duduk gadis lainnya...., termenung sendiri. Dia tak seindah gadis di seberang mejanya. Menatap kosong sigadis cantik. Merimajinasi dengan liar seolah ada yang menemaninya tertawa. Terdiam membisu, seakan tiada yang memperhatikan. Sedangkan dibelakangnya, pria berkaca mata itu tak berkedip. Menyaksikan cara bermain segadis cantik. Dan berusaha mnjadi teman imajinasi gadis di depan mejanya. Kisah.... Banyak yang terjadi dalam satu dimensi waktu yang sama. Banyak imajinasi yang tercipta. Tertawa, termenung, memperhatikan, sedih, menangis. Hanya sebagai bukti bahwa apa yang terjadi itu adalah keabsahan dari kenyataan. Sehingga, sulit untuk menafsirkan fakta nyata

Siapa Aku...?

Banyak hal terkadang tak prlu diucapkan Banyak tingkah laku yg terkadang tak perlu untuk dilakukan Ap yg mereka anggap suatu dosa Sbnarnya adlah suatu fakta Dmna rasa sbnarnya tak bsa dbohongi Aku mngangkat gelas ini Aku juga rasakan gtaran emosi d tenggorakanku Ap yg sbnarnya tak ku sadar Mmpengaruhi kputusanku d hari esok Aku tidak suka Ya... Aku tdak terima Ya... Menggapai kenyataan yg hnya aku yg tau Mraih mimpi buruk yg sbnarnya aku ingin Mengapa? Aku tdk tau Aku hnya bisa trduduk Menikmati? Tidak Hnya brusaha menerima, bahwa aku tk prnah ad ap apnya Ketika lmpion biru mengingatkanku akan rasa tdk suka Dsaat yg sama aku menggerutu Siapa aku? Yg punya hak untuk mmbenci Huffff Dan ternyata aku Masih bukan apa apa